Posted by
Unknown
on
Tuesday, September 08, 2009
Alhamdulillah sampai saat ini kita masih diberi kekuatan iman, kesehatan jasmani & rohani dalam menjalani ibadah puasa ramadhan. Rasa syukur yang tak terhingga kita panjatkan kepada Alloh SWT, atas kehendak-Nya lah kita masih berada di Bumi-Nya ini. Tanpa terasa puasa ramadhan sudah melebihi setengah dari sebulan, 17 hari kita mengarungi samudera puasa di mana kita di wajibkan untuk menyempurnkan ke-Islaman kita dengan menahan lapar dan haus. Bukan hanya itu saja, masih banyak hal yang perlu di jalani dalam proses penyempurnaan puasa, bukan semata-mata hanya menahan lapar dan haus saja tetapi nafsu yang kita memiliki harus dikendalikan.Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, Alloh SWT memberikan hujanan keberkahan dalam setiap amal ibadah yang kita perbuat.
Ramadhan merupakan bulan penuh pengampunan, rahmat, & barokah. Kita akan diberi nikmat yang tak terhingga apabila puasa yang kita jalani sempurna. Sempurna dalam artian dimana puasa yang kita jalani sudah sesuai dengan apa yang telah di tulis dalam Al quran & hadits. Imam al-Ghazali dalam buku yang berjudul Cahaya di Atas Cahaya mengatakan “Kesempurnaan puasa adalah dengan mencegah segenap anggota badan dari segala hal yang tidak disenangi oleh Allah. Seyogyanya engkau juga menjaga mata dari melihat hal-hal yang tidak disenangi oleh Allah, menjaga lisan dari mengucapkan hal-hal yang tidak bermakna, menjaga telinga dari mendengarkan, hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala. Orang yang mendengar adalah teman si pembicara, yang karenanya dia juga dikategorikan sebagai orang yang menggunjing. Begitu juga engkau harus mengontrol seluruh anggota badan sebagaimana engkau menjaga perut dan kemaluan”. Inti dari apa yang telah dikatakan Iman Al Ghazali adalah Nafsu yang kita miliki harus dijaga selama bulan Ramadhan, begitupun pada bulan-bulan selain ramadhan. Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam bukunya RISALAH RAMADHAN. Dalam bukunya Beliau menulis 12 langkah mencapai kesempurnaan ibadah puasa:
Sahur. Makan sahur bisa membantu kekuatan fisik selama berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari dan muslim)
Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya (imsak), sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hendaknya Anda berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar.
Segera berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Manusia senantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.
"Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi shallallahu alaihi wa salllam untuk membacakan Al Quran baginya." (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)
Jagalah ucapan dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Alloh tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al Bukhari)
Hendaknya puasa tidak membuat kita keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sesuatu yang sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, seharusnya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan membalasnya dengan perbuatan serupa. Beri nasihat dan tolaklah dia dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa".
(HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Hendaknya Anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada Allah, takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi Anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa, sebab Allah berfirman: "Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), meskipun halal bagimu, agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan tersebut.
Makan-makanan yang halal. Tidak ada gunanya berpuasa dari yang halal, tetapi berbuka dengan yang haram.
Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kita lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluarga dibanding selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan.
Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a.
Apa yang kita dapatkan dalam menjalani Ibadah2 selain Puasa??? jawaban atas pertanyaan itu sesuai dengan hadits qudsi yang artinya ”Setiap satu kebaikan berkelipatan sepuluh hingga tuju ratus, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan mengganjarnya sendiri”. Puasa itu sendiri hanya Alloh yang akan menilai, tidak seorang pun yang tahu.
Ya Alloh ridhoilah puasa hamba-Mu ini demi kesempurnaan iman Islam kami. Semoga puasa yang telah kita jalani lebih baik dari tahun-tahun yang telah lalu, dan semoga kita masih diberi umur panjang supaya kita bisa bertemu kembali dengan bulan yang penuh barokah ini, ameeeen.
wassalam
Categories:
Renungan